Senin, 26 Januari 2015

Music Week Playlist Part 1

     Heilloo, apa kabar ? Lumayan lama gak corat coret disini rupanya :P Padahal ditiap postingan terakhir selalu janji buat lebih aktif corat coret diblog ini, tapi ternyata hanya janji belaka huhuhu. Sebenernya nih, aku udah niat untuk lebih aktif lagi bikin postingan di blog, namun apa daya ketika tugas-tugas kuliah mulai lebih posesif daripada pacar ditambah jadwal UAS gak sekece gebetan lalu apa yang bisa aku lakukan ? *Oke ini drama banget* xD
      Balik kejudul postinganku kali ini, music week playlist. Disini aku enggak bakal ngomongin music week playlist dari radio-radio tapi aku mau ngomongin playlist musik ku dalam seminggu ini. Menurutku dengerin musik salah satu kegiatan wajib setiap harinya. Dan dibawah ini ada beberapa lagu-lagu yang lagi aku suka dengerin akhir-akhir ini.

1. Radioactive by Imagine Dragons

     Sebelumnya aku kurang tau lagu-lagu imagine dragons kecuali demons. Secara gak sengaja aku liat Macy Kate cover lagu ini. Dan itu kereeen banget ! Akhirnya aku cari versi aslinya dan ternyata lebih kereeeeen ! Padahal lagu ini udah lumayan lama, tapi baru aku tau belum lama ini. Meskipun begitu ini lagu tetep keren dan enak banget di dengerin :D

2. Break Free by Ariana Grande ft Zedd


     Ini lagu asik banget. Ariana Grande juga salah satu penyanyi wanita favoritku ditambah Ariana featuring sama Zedd musisi yang keren sekaligus ganteng *hahaha :D*. Dilagu ini, vokal khas dari Ariana dan musik dari Zedd terdengar kental. Meskipun begitu kolaborasi keduanya terdengar pas dan lagunya asik banget.

3.I'm Not The Only One by Sam Smith


     Nah ini, lagu yang enak banget di dengerin sambil nugas *hahaha :D. Musiknya itu easy listening jadi enak buat didengerin sambil nugas, belajar atau apapun kegiatannya kayanya oke hahaha *Oke buat ikut nyanyi* :P Lagu ini juga lumayan sering di cover sama penyanyi penyanyi cover di youtube. Gak salah sih, memang lagu ini enak buat didengerin sekaligus dinyanyiin :D

4. Gravity by Sara Bareilles



     Terakhir, lagu ini lumayan sering aku dengerin akhir akhir ini. Musik sekaligus liriknya bikin hati tersayat sayat pas ngedengerinnya *Kedengaran lebay tapi emang kenyataannya emang seperti itu* Tapi walaupun seperti itu, lagu ini tetep banget enak banget buat didengerin.

Selasa, 09 Desember 2014

I'm Back (Part 2)

     Hallo guys, i'm back ! Setelah tulisan terakhir di bulan Februari dan ternyata sekarang udah bulan Desember ! Kurang lebih 7 bulan aku absen buat nulis di blog aku. Tapi aku janji, setelah postingan ini aku bakal lebih rajin nulis *padahal di postingan sebelumnya juga pernah ngomong hal yang sama haha ^^v* Saya hanyalah mahasiswi biasa yang terbelenggu oleh kesibukan kuliah dan tugas-tugas dari dosen yang menghimpit :p
      Dipostingan pertama setelah 7 bulan absen ini aku gak mau ngomong macem-macem dulu masih rada kikuk juga mau nulis apa :3 Doakan saja di tahun 2015 aku jadi lebih rajin lagi nulis dan ngurusin blog ini :D



Ps : ini postingan paling gak penting nomer 2 yang tetep nekat aku posting *daripada numpuk di draft* :p

-rizkyDmarlina-

Jumat, 21 Februari 2014

Belum Ada Judul (Part 2)

        Aku berjalan pelan melewati ruang tamu rumahku. Tangan Fhani membuka gagang pintu dan menariknya kedalam. Seberkas cahaya yang sudah 5 tahun ini tak aku lihat lagi muncul. Diikuti dengan rasa ketakutanku akan mimpi buruk yang sudah mananti. Fhani menarik tanganku keluar rumah. Aku hanya menunduk. Tak berani melihat sekelilingku.
            “Selamat pagi Fhani, mau ngampus ya ? Eh ini Fhana ya duh udah lama gak pernah keluar” Tiba – tiba sebuah suara membuatku sangat kaku.
            “Ah selamat pagi juga bibi Rosa, iya ini Fhani sama kak Fhana mau kekampus” Jawab Fhani ceria. Terdengar tawa bibi Rosa yang cukup membuat telingaku berdenging. Aku tau wanita ini. Dia adalah tetangga depan rumahku, namun sudah lama aku tak bertemu dengannya. Aku mencoba melihatnya, tubuh bibi Rosa terlihat lebik gemuk sekarang.
            “Oh iya, bibi sampai lupa kalau Fhana itu kakak kamu ya Fhani, sekarang malah jadi adik tingkat kamu dong di kampus ?” Ujar bibi Rosa sambil memandangku. Tatapan itu seakan mengincarku. Aku semakin gugup. Fhani hanya tertawa. Terdengar klakson mobil papa menandakan kami siap berangkat, Aku menggenggam erat tangan Fhani. Fhani hanya menatapku sebentar kemudian ia melihat kearah mobil papa yang sudah siap.
            “Bibi Rosa, kita berangkat dulu yaa !” Seru Fhani. Ia menarik tanganku dan meninggalkan bibi Rosa yang melambaikan tangan kearah kami.

            Bel tanda istirahat berbunyi. Semua anak – anak berhamburan keluar terkecuali aku. Aku masih terdiam di mejaku dan merutuki diriku yang tidak pernah berani melawan perlakuan teman – temanku. Oh, bahkan aku sepertinya tak pantas menyebut mereka teman – temanku. Seorang yang pantas disebut teman tidak akan pernah membullyku seperti ini. Namun aku juga tidak bisa melawan. Aku takut mereka membenciku, walaupun aku tau tanpa melakukannya mereka memang sudah membenciku. Entah apa yang membuat mereka benar – benar membenciku. 3 tahun aku mencoba bertahan dari perlakuan teman – temanku. Tak seorangpun di sini mau berteman denganku. Semuanya menjauhiku. Semuanya menganggapku bodoh karena aku tak pernah mengumpulkan PR PRku. Padahal aku selalu mengerjakannya, tetapi mereka merampasnya mengakui hal itu adalah hasil kerja mereka. Tak ada yang tau akan hal ini. Aku memilih diam. Bahkan kedua orang tuakupun tak tau aku selalu mendapatkan perlakukan seperti ini dari mereka. Yang kedua orang tuaku tau aku selalu mendapat surat panggilan karena tidak pernah mengerjakan PR. Kedua orang tuaku juga menganggap aku bodoh. Dan aku tetap memilih diam. Walaupun dalam hatiku aku meronta, aku marah tapi aku tak memiliki secuil nyali untuk mengungkapkannya.
            “Fhana kita minta maaf ya, kalo selama ini kita jahat sama kamu” Suara Misca membuatku menoleh kearahnya. Dia berdiri didepan mejaku, diikuti anggukan anak – anak lainnya. “Kamu mau maafin kita kan ?” Tanya Misca lagi.
            Aku tak percaya dengan semua ini, apakah ini mimpi. Aku diam. Sebuah tangan terulur mendekat padaku, diikuti tangan tangan lainnya. “Maafin kita ya Fhan” Ujar mereka bersamaan. Aku masih terdiam, tak mempercayai semua ini, apakah Tuhan mengabulkan doa doa ku ?. “Fhan, kita kan udah kelas 3, sebentar lagi kita lulus dan mungkin gak akan ketemu lagi..”Ujar Roland. “Setelah lulus kita akan lanjut ke SMA, pasti nanti kita akan punya kesibukan sendiri – sendiri” Tambah Roland. Aku terdiam. Namun bagai dihipnotis tanpa sadar tanganku ku terulur kearah Roland. Aku mencoba berdiri untuk menggandeng tangan Roland dan yang lainnya. Tapi aku merasa ada hal yang aneh. Rok ku terasa sangat lengket. Perasaanku tidak enak. Aku menoleh kearah belakang rok ku dan melihat segumpal permen karet bekas yang sudah menempel disana. Suara tawa itu kembali menggema memekakkan telingaku.
            “Hahahaha lihat rok gadis itu ! Ih jijik !” Seru Leony sambil menunjuk rok milikku.
            “Hahahaha dia gampang banget ditipu, siapa sih yang mau temenan sama gadis ter-freak di sekolah ini ? Gak bakal ada bego !” Ujar Roland yang diikuti seruan – seruan setuju dari anak – anak lain.
            Sakit. Pedih. Aku menutup kedua telingaku agar suara tawa itu tak terdengar. Tapi itu tak berhasil. Suara tawa itu justru semakin keras membuat telingaku pengak dan dadaku sakit. Sebuah tangan mendorongku keras hingga aku jatuh terduduk dilantai. Aku menangis. Dan ini pertama kalinya aku menangis. Aku melihat sekelilingku. Ramai. Sangat ramai. Pandanganku kabur. Suara tawa itu kembali terdengar menyakitkan. Diikuti berbagai teriakan – teriakan yang membuatku sesak nafas. Aku merasa malaikat maut akan datang dan mengambil nyawaku saat itu. Dadaku sakit. Aku tak bisa bernafas. Dan itu adalah hari terakhir aku bertemu orang – orang lain dan berada diluar rumahku.

            Keesokan harinya aku tak pernah mau untuk berangkat sekolah lagi. Bahkan keluar rumah. Aku tak pernah mau. Aku merasa ketika ada diluar rumah, aku akan mati. Seakan malaikat maut telah menunggu untuk mencabut nyawaku di luar sana. Hingga akhirnya selama 5 tahun aku tak pernah keluar rumah. Tak sekalipun. Masa SMA ku pun aku habiskan dengan  Homeschooling. Kedua orang tuaku menganggap aku adalah seorang yang pemalu sehingga mereka tak pernah mempermasalahkan hal ini. Seandainya mereka tau kelainan yang aku alami mereka pasti malu dan tak akan pernah mengakui memiliki seorang anak yang aneh seperti aku.

            “Fhana bersikap dewasalah sedikit. Sampai kapan kamu mau menjadi seorang pemalu seperti itu ?” Suara berat papa membangunkan kesadaranku kemasa depan. Ke masa dimana aku akan kembali mengulangi mimpi buruk yang sudah lama aku hindari.
            Aku hanya terdiam dan melirik wajah papa sebentar dari kaca di depan mobil. Fhani memelukku. “Kak Fhana gak usah malu, di kampus ada Fhani kok” Hibur Fhani sambil tersenyum. Aku menghembuskan nafasku perlahan. Seandainya Papa dan Fhani tau aku bukan seseorang yang pemalu melainkan seorang yang menderita agoraphobia, apakah mereka akan terus memaksaku untuk menghadapi bayangan – bayangan mengerikan yang akan terjadi diluar sana jika aku meninggalkan rumah ?
            Mobil papa berhenti di halaman depan sebuah gedung yang sangat cukup besar. Fhani melepas pelukannya, dan melihat sekeliling. Aku menahan nafasku sebentar dan mencoba ikut melihat sekeliling. Mimpi buruk itu kembali. Detak jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya. Aku melihat itu, bayangan malaikat maut yang akan mencabut nyawaku. Aku gak bisa. Fhani menggandeng tanganku dan mengajakku keluar dari mobil. Aku menahannya. Jika keluar dari mobil ini aku akan MATI !
            “Fhana, keluarlah !”Bentak Papa. Aku tetap diam dan kaku.  Apa papa mau aku mati jika aku keluar dari mobil ini ? Aku bertanya – tanya dalam hati. Tapi aku hanya terdiam tak melakukan apa – apa. Sepertinya papa sudah cukup kesal dengan sikap gila yang aku tunjukan. Ia membuka pintu mobil dan menarik tanganku secara paksa untuk keluar dari mobil.
            “Papa, biar kak Fhana sama Fhani aja” Bujuk Fhani. Ia memelukku. Kemudian ia menggandeng tanganku untuk berjalan masuk kedalam gedung. Aku resah. Aku tak tenang. Aku gugup. Bayang – bayang itu muncul. Aku melihat sekelilingku. Ramai. Sangat ramai. Jauh lebih ramai dari yang aku bayangkan. Detak jantungku berdegup lebih kencang. Aku takut. Aku akan mati. Dadaku sakit.
            “Hai Fhani lo datang bareng siapa nih ?” Sebuah suara mengejutkanku dan Fhani. Segerombolan orang datang menghampiriku dan Fhani. Ini jauh lebih buruk dari yang aku bayangkan. Rasa panik itu muncul. Dan aku tak bisa mengendalikannya.
            “Ini kakak gue, kenalin namanya Fhana” Jawab Fhani tetap ceria.
            “Fhan, lo yakin kakak lo sehat ? Dia pucet banget Fhan” Tanya seorang pria berwajah oriental. Serentak semua menatap wajahku. Suhu tubuhku turun secara signifikan. Aku merasa sangat dingin hingga tubuhku gemetar. Detak jantungku berdetak cepat tak karuan. Dadaku sakit. Dan aku merasa sangat kesulitan untuk bernafas. Bayang – bayang 5 tahun lalu kembali muncul. Tertawa, teriakan, ramai ! Aku takut. Aku akan mati !


Selasa, 18 Februari 2014

Belum ada Judul (Part 1)

            “Tertawa, teriakan dan KERAMAIAN ! Aku benci semua itu”

            Sinar matahari menembus jendela kamarku. Perlahan aku membuka selimut yang menutupi kepalaku. Mataku bertemu dengan sinar matahari yang membuatku menyipitkan mata. Aku masih terdiam. Hening. Seketika aku merasa resah. Entah kenapa walaupun selama ini aku selalu merasa nyaman dengan keheningan, namun keheningan di pagi hari yang tercipta dari kamar mungilku ini justru membuatku merasa resah dan gugup. Tiba – tiba bayangan 5 tahun lalu kembali memenuhi memori otakku. Tertawa, teriakan dan KERAMAIAN. Aku menutup kedua mata dan telingaku. Oke sepertinya mimpi buruk itu akan terjadi lagi.
            Namaku Fhana. Aku seorang gadis biasa yang tidak spesial. Begitu biasanya diriku hingga kedua orang tuakupun tak pernah menganggap keberadaanku. Berbeda dengan adikku. Fhani. Dia begitu spesial, pintar, cantik, ramah dan berbagai hal yang selalu aku bayangkan melekat pada diriku ada padanya. Jika kalian melihat kita berdua, mungkin kalian akan mengatakan bahwa kita tidak ada hubungan darah, aku begitu berbeda dengannya. Kalian boleh berfikir pendapatku terlalu berlebihan. Tapi memang begitulah kenyataannya.
            Fhana dan Fhani. Aku diam, dia bergerak. Aku pasif, dia aktif. Aku mati, dia hidup. Oke bolehkah aku mengatakan bahwa benci dengan hidupku. Bahkan akupun membenci diriku sendiri. Agorafobia telah merenggut kebebasanku dan nyaliku.
            “Kak Fhana, kok belom siap siap ? Hari ini kan hari pertama kuliah kak” Seru Fhani ceria. Aku menoleh pada Fhani yang masih berdiri di depan pintu kamarku. Memohon padanya agar menghentikan semuanya. Aku tidak bisa. “Kak Fhana kenapa ?” Fhani berjalan kearahku dan memelukku.
            “Sepertinya aku belum siap Fhan” Bisikku pelan.
            Fhani memelukku lebih erat. “Kan kak Fhana kan udah janji sama papa dan mama mau kuliah tahun ini, masa kak Fhana mau nunda lagi ? Udah 2 tahun lho kak ?” Tanya Fhani.
            Aku terdiam. Tidak berani menatap wajah Fhani. Aku takut mengecewakannya. Oh iya aku takut pada segala hal. Aku tetap diam. Fhani menatap wajahku, namun aku masih tak berani menatap wajahnya. “Aku tunggu setengah jam lagi ya kak” ujar Fhani sambil tersenyum. Ia meninggalkan ku kembali sendirian. Aku masih terdiam.
            Fhani memang tidak tau.  Jangankan Fhani, kedua orang tuakupun tak tau aku menderita agoraphobia. Aku memendamnya sendiri. Aku takut mereka semua menganggapku gila karena kelainan ini. Aku takut mereka semua membawaku ke rumah sakit jiwa dan meninggalkan ku sendirian disana. Walaupun hal itu lebih baik daripada meninggalkanku di tengah kerumunan orang yang tidak aku kenal. Agorafobia memang telah merenggut segalanya. Agorafobia adalah suatu ketakutan berada ditempat terbuka. Fobia aneh ini telah menghantuiku 5 tahun terakhir. Ketika suara tawa, teriakan dan keramaian itu akan mengahabisi nyawaku. Kalian boleh menganggap aku gila atau tak waras, karena akupun sudah menganggap diriku gila ketika aku tau kelainan yang terjadi pada diriku. Suara tawa, teriakan dan bayang bayang keramaian sudah memenuhi otakku. Tubuhku gemetar. Aku merasa suhu disekitarku turun secara signifikan. Mimpi buruk itu menghantuiku kembali.
            PRAAAANNG !!
            Suara langkah kaki mendekati kamarku. Aku benci ini Tuhan, aku membenci diriku dan fobia yang bersatu dengan tubuhku.
            “Fhana, kamu kenapa ?” Papa membuka pintu dan melihat keadaanku yang masih terdiam di samping gelas yang pecah. Mama berlari memelukku dan memeriksa jari jari tanganku. Aku masih terdiam. Aku tak bisa menjalani mimpi buruk yang akan segera dimulai tapi aku juga tidak bisa mengatakan semua hal itu pada orang tuaku.
            “Lihat ! Gadis itu datang” Teriak Misca pada semua orang. Aku terdiam dan mempercepat langkahku. Tiba – tiba Roland menghalangi langkahku. Langkahku terhenti. Aku hanya terdiam dan menunduk tak berani menatap wajah Roland dan yang lainnya.
            “Mana PR matematikamu ! Aku mau lihat !” Paksa Roland sambil merebut ranselku dan menumpahkan semua isinya. “Jangaaan..”Teriakku memohon. Namun Roland tak memperdulikannya. Ia mengambil buku matematika dan bekal makan siangku. “Yang ini juga buat aku ya” Ujar Roland sambil mengacung acungkan kotak bekal milikku di depan mukaku. Ia meninggalkanku dan membuang ranselku seenaknya.
            Aku masih terdiam menahan tangis mencoba memunguti buku bukuku yang berserakan. Tiba tiba Misca, Leony dan Sandra berjalan didepanku sambil menginjak dan menendang buku bukuku. Anak – anak lain justru mentertawakan perlakuan Misca, Leony dan Sandra terhadapku. “Jangaaaannn..” Teriakku.
            “Kamu ngomong apa barusan ?” Teriak Misca. Teeeett teeeettt teeeett. Bel Berbunyi, Misca, Leony dan Sandra berlari berhamburan ke meja masing masing. Aku masih berusaha memunguti buku buku yang kotor dan berserakan tak karuan hingga bu guru datang.
            “Fhana, kamu kenapa ?” Tanya Bu Guru. Aku masih terdiam dan berusaha agar tak menangis.
            “Fhana telat bu, dia lari lari didepan kelas dan terpeleset” Seru Sandra di ikuti teriakan teriakan setuju dari anak – anak lain.
            “Kenapa kalian tidak membantu Fhana” Tanya Bu Guru lagi, kali ini beliau membantuku memasukan buku bukuku kedalam ransel milikku.
            “Dia aja gak mau kita bantuin bu, dia kan suka dengan kesendiriannya” Sahut Roland.
            Bu Guru menyerahkan ransel milikku dan aku membawanya ke mejaku yang letaknya paling belakang dikelas ini. Aku duduk dan mengamati tulisan tulisan di meja ini. Aku ingin menangis. Hei gadis bodoh ! Fhana si bodoh ! Meja ini dihuni oleh orang paling bodoh di dunia !!! Dan masih banyak tulisan tulisan lainnya.
            “Anak – anak keluarkan PR kalian !” Perintah bu Guru. Seketika aku teringat PR matematikaku yang dirampas Roland tadi. Tiba – tiba sebuah potongan kertas mendarat di mejaku. Aku membukanya.
            JANGAN BILANG APA APA SAMA BU GURU ! KAMU AKAN TAU AKIBATNYA KALO NGADU KE BU GURU !!!!
            Aku resah membaca surat itu. Aku diam. Aku benci karena aku tidak bisa melawan.
            “Fhana PRmu mana ?” Tanya Bu Guru. Aku terkejut dan mencoba berkata sejujurnya.
            “Paling lupa lagi bu”Ujar Misca. Bu Guru menatapku tajam. Aku hanya menunduk tak berani membalas tatapan Bu Guru. “Benar itu Fhana” tanya Bu Guru.
            Aku terdiam, dan aku mengangguk. Seketika itu Bu Guru memarahiku. Seperti biasa, aku sering mendapat perlakuan tak adil seperti ini. Terlihat beberapa anak – anak tertawa tawa kecil mentertawai kebodohan yang aku lakukan.
            “Fhana habiskan sarapanmu, jangan fikirkan masalah gelas tadi. Mama tau kamu sering melakukannya” Seru mama membuyarkan fikiranku tentang mimpi buruk itu.

            “Oke udah waktunya kita berangkat” Ujar papa sambil beranjak dari kursinya. Fhani terlihat ceria sekali hari itu. “Ayo Kak Fhana” Sahut Fhani sambil mengandeng tanganku. Deg detak jantungku seakan berhenti. Mimpi buruk ini benar – benar akan dimulai.

Jumat, 08 November 2013

I'm Back !

     Yeah I'm back, setelah postingan terakhir bulan agustus kemaren dan aku kembali menelantarkan blog aku tanpa ada kepastian *puk puk blog* hehehe =D. Gak nyangka udah absen selama kurang lebih 3 bulan gak nulis apapun di blog aku. Iyaa, selama 3 bulan terakhir ini aku punya kesibukan baru ciee sampai - sampai amnesia kalo punya blog yang tercampakan =P. Oke sebenernya bingung juga mau nulis apa malem ini, tapi daripada gak jelas aku cuma mau bilang kalo aku udah kembali pada blog aku yeee =D *tepok tangan*. Yaudah segini dulu aja hehe =D




Ps : Sumpah postingan kali ini beneran gak penting dan gak nyambung sama sekali >.<


- Linanine -

Rabu, 28 Agustus 2013

It's Time to say Bye Bye !

     Ternyata blog ku udah lumayan berdebu, setelah kurang dari 3 bulan gak aku urus sama sekali *bersih bersih* =3. Gak tau kenapa tiba - tiba ada sebuah bisikan misterius yang mempengaruhiku untuk kembali mengurusi blogku. Iyaa, selama ini aku terlalu perhatian sama twitterku sampe sampe blog ku ini aku tinggalkan tanpa kepastian *ceilah* XDD . Hahaha gak tau nih kenapa jadi ngalor ngidul ngini omonganku.
      Oh iyaa sekarang ini aku lagi dengerin lagunya Raisa - Bye Bye lhooo dan gak tau kenapa aku malah inget mereka mereka ! Mereka siapa ?? Mereka yang pernah jadi bagian dari masa laluku *beeeh*. Sebenernya sih bukan masa lalu juga sih, tapiii ahh sudah deh ribet hehehe =P
       Oke, sekitar 2,5 tahun lalu aku dikenalin seseorang sama temenku. First time, aku biasa biasa aja sih, iyaa biasa aja. Kita sering cerita cerita ini itu, apa aja kita bicarain dan ternyata aku lumayan nyambung ngomong sama dia yah walaupun aku tau usia dia ternyata 1 tahun dibawah aku. Tapi ternyata kita bisa nyambung juga. Sampe suatu malem dia bilang 1 hal yang lumayan bikin aku teriak, "Hei are you serious ?". Dia bilang, dia serius. Tapi aku gak pernah jawab gimana - gimana. Kita tetep deket. Suatu saat aku ngerasa ada hal yang gak beres sama dia. Dia terlalu over protective ! Dia juga childish ! Dan aku gak suka. Yaa seperti kalian tau ego dilawan ego itu gak akan berujung. Sampai suatu ketika dia bilang, you know what I mean..dan aku setuju. Akhirnya dia deketin temenku. Dan aku tau jadi selama ini aku cuma sekedar pelarian doang. Tuhaaaaaan harusnya aku tau semuanya dari awal.  Aku tau semuanya dan akhirnya kita beneran lost contact *bahkan sampe sekarang, tadi aja sempet lupa namanya dia* hahaha #devilface =P
       Entah kenapa, setelah kejadian itu aku dapet banyak tugas sampe lama lama aku lupa sama dia dan muncullah sosok baru *Duileh sosok bahasamu nduuuuk* =P. Eh sebenernya bukan orang baru juga sih. Aku udah kenal dia lumayan lama, tapi kita gak deket. Kenapa gak deket, karena aku rasa dia sedikit "aneh". Aku gak tau awalnya itu gimana tau tau dia selalu perhatian sama aku. Kita jadi sering ngobrol mulai dari musik, sekolah, sampe tentang masa lalu hahaha XDD. Makin lama kita makin deket, tapi kita gak pernah jadian asli temenan. Walaupun kita gak jadian, dia itu terlalu menuntutku buat jadi orang lain, katanya dia aku lebih baik jadi seperti yang dia katakan. Okey, aku mulai gak nyaman ! Ditanggal yang cantik tahun lalu dia bilang kata kata itu. Sempet kaget juga sih. Tapi setelah itu dia bilang itu cuma bercandaan, aku gak terlalu ambil pusing. Setelah itu kita lumayan jauhan. Aku lalu dapet info dari temenku kalo ternyata dia serius lho tentang yang dulu itu. Kaget lagi, tapi dari awal aku gak ada feel sama dia just friend no more, friend only. Dia tau deh kayanya, sampe akhirnya kita jauhan dan lost contact ._. Aku sempet ngerasa nggak enak sama dia tapi setelah beberapa bulan kita udah mulai biasa lagi dan gak saling berjauhan tapi juga gak deket banget.
        Gak tau kenapa tiba - tiba aku ngerasa, mereka mereka ini cuma bisa nerima aku diawal awal aja. Hei aku rasa itu gak adil. Iyaa, aku gak suka dibandingin sama si A ato si B ato malah aku disuruh jadi seperti si C. Aku gak suka ! Iyaa biarkan hatiku yang memilih, karena aku memang berhak memilih. Ah sudahlah, itu kan dulu, gak perlu juga di ungkit lagi biarkan saja semua jadi kenangan =D. Oh iyaa sepertinya kalo boleh copy paste dari lirik lagu Raisa sekarang aku harus bilang ke mereka mereka "Then it's time to say BYE BYE..!!" Hahahaha XDD


- Linanine -

Jumat, 24 Mei 2013

Mata Ke Hati

"Oh kasihku kau membuat cinta jatuh dari mata dan turun ke hati, Tawamu buat aku tersenyum lagi.." - Hivi! (Mata Ke Hati) -

     Ada yang pernah denger cuplikan lagu diatas belom ? Kalo belom, itu lagunya Hivi! judulnya Mata Ke Hati. Lagunya cukup easy listening menurutku, pas aja sama suasana hati sekarang #ceieleh =P.
     Kembali ke makna dari lirik lagunya, pernah gak sih kalian ngerasain cinta pada pandangan pertama ato lebih ngetrend disebut Love at First Sight ? Yakin deh pasti ada yang pernah ngerasain yang namanya Love at First Sight. Walaupun gitu banyak banget lho orang - orang yang gak percaya sama Love at First Sight. Alasannya macem - macem, mulai dari yang percaya bahwa cinta itu butuh proses, perlu tahapan, ato cinta itu tumbuh karena kebiasaan. Kebiasaan sering ketemu, sering jalan bareng, nonton bareng akhirnya jadi cinta. Tapi walaupun banyak yang gak percaya sama Love at First Sight, banyak pula orang yang menganggap Love at First Sight is True Love Indeed ato bisa dibilang cinta pandangan pertama itu adalah cinta yang sebenarnya. Emm..kalo menurut aku sih ya, terserah sih kalian mau percaya ato enggak sama Love at First Sight. Kalo menurut aku sendiri, Love at First Sight itu bisa aja terjadi dan yeaah aku adalah salah satu orang yang percaya hahahaha =3.
       Oh iya, pernah denger orang bilang kalo cinta itu datangnya dari mata dan turun ke hati ? Pasti sering banget denger orang ngomong seperti itu. Terus apa hubungannya dari lagu, Love at First Sight, sama pendapat orang tentang cinta yang datang dari mata dan turun kehati ? Hei semuanya berhubungan lho, di bagian reff lagu Hivi! ada kalimat "membuat cinta jatuh dari mata dan turun ke hati" persis seperti pendapat orang tentang cinta itu datangnya dari mata dan turun kehati. Dari mata sama aja dari penglihatan pertama, dari mata kita bisa liat gimana cara dia bicara, cara dia bersikap, cara dia berpenampilan. Semua bisa dilihat dari mata. Dari mata pasti akan turun kehati. Setelah liat dia apa jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, ngerasa cocok dan klop, itu semua bisa dirasakan dari hati. Dan semua itu bisa disimpulkan kita bahwa kita tertarik sama dia ato enggak. Dari rasa ketertarikan itu, tentu saja bisa membuat rasa cinta itu tumbuh #duilehbahasaku =P.
      Yaa mungkin itu cuma sedikit dari pendapatku tentang mata ke hati, mungkin banyak juga yang gak setuju sama pendapat aku, jadi maapkan aku kalo pendapat ku tidak sesuai dengan kalian hehe ^^v. Oh iyaa aku juga sekalian mau ngershare lirik lagunya Hivi! (Mata ke Hati). Let's sing together ! =D     

Mata Ke Hati (By : Hivi!)

Tak pernahku rasakan cinta
Begitu hebatnya sebelum ku kenal
Kamu duniaku kelabu dan kau
Datang membawakan cinta yang tlah lama kunanti

Oh kasihku, kau membuat cinta
Jatuh dari mata dan turun kehati
Tawamu buat aku tersenyum lagi
Oh kasihku, kau membuat dunia
Indah dijalani kuyakini hati kau paling berarti

Hanya kamu satu satunya yang ada dihati
Andai saja kita berdua bersama selamanya
Dan kau datang membawakan cinta
Yang tlah lama kunanti

Oh kasihku, kau membuat cinta
Jatuh dari mata dan turun kehati
Tawamu buat aku tersenyum lagi
Oh kasihku, kau membuat dunia
Indah dijalani kuyakini hati kau paling berarti


- Linanine -